.::tanggungjawab::.

Assalamualaikum W.B.T

Sekarang merupakan musim sejuk di Australia. Sekarang juga merupakan musim konflik bagi kebanyakan rakan2 rapat saya. Dan bagi saya, sekarang merupakan masa yang sangat penting untuk membuktikan erti sebuah persahabatan...

Kadang-kadang, saya terfikir...adakah saya telah memainkan peranan sebagai seorang sahabat dengan sebaiknya. Yelah, kawan ketawa boleh di cari di mana-mana. Tapi, bukan mudah mencari kawan menangis. Yang sanggup meluang masa, mendengar tangis rintih masalah kita.

Kadang-kadang, saya terfikir juga...mengapa perlu mengambil tahu urusan orang lain sedang masalah diri sendiri tak jua selesai. Tapi, terdetik juga dalam hati jika saya tak seharusnya mementingkan diri sendiri kerana saya juga punya tanggungjawab pada sahabat2 saya. Justeru, atas dasar persahabatan, jiwa kacau sendiri diketepi, lantas menadah telinga, mendengar tangis rintih sabahat yang kusut jiwanya jauh lebih celaru dari diri sendiri. Walau mungkin tak mampu membantu, menjadi pendengar saja mungkin mampu mengubah sesuatu...entahla...saya sendiri x pasti.

Kadang-kadang, walau kita "penat" bagaimana sekalipun, kita harus sentiasa ingat bahawa tanggungjawab tetap tanggungjawab. Walau mungkin tak mampu melunaskan tanggungjawab itu dengan baik tapi sekurang-kurangnya kita tidak mengabaikannya. Saya akui, kadang2 memang "letih" menjadi pendengar kerana kusut jiwa mereka secara tidak langsung turut menjadi kusut jiwa saya. Mana mungkin saya gembira jika yang lain bersedih. Yang di sana bersedih, yang di sini berduka. Mungkinkah saya tertawa bersama yang lain pula? Tak sampai hati rasanya. Walaupun ia tidak mudah, saya tetap gembira kerana mereka masih mempercayai saya...memilih saya untuk menjadi "the crying shoulder".

Salam~

Bukan mudah menjaga rahsia
Adakalanya terlepas bicara juga
Jesteru maaf dipinta andai kisahmu terbuka
Kerna bukan niatku menjaja cerita

Andai saja kamu bisa memahaminya
Kalau hatiku mampu sama terluka
Di perjalanan mengubat hatimu yang lara
Kerna remuk hatiku sendiri yang belum reda

4 comments:

Anonymous said...

membaca entry kali ini membuatkan saya teringat tentang kisah saya..
jua kisah persahabatan..=)
seakrab mana pun kita bersahabat kita pasti diuji..gembira atau duka
dalam bersahabat pasti ada detik yang kita akan terluka..
samaada kita atau dia yg terluka atau kedua2nya terluka..
hanya akal yang waras dan petunjuk yang benar dapat meleraikan kelukaan dan kekusutan jiwa..
andai kita tak dapat meleraikannya..mohonlah pada Pemegang hati-hati manusia..Dia Maha Tahu dan Dia tahu apa yang kita tak tahu..

=)

wallahua'lam

rienmiel said...

hmm...betul tu...
Pemegang hati2 itulah yang lebih mengetahui =)

Bookworm said...

being a crying shoulder for one, does not promise you that the person you have let your shoulder the to be cried on would do the same. It is a weird sense of instinct of human beings when they always know where to find the perfect shoulder to cry on. And it is always the same shoulder.

You might become confuse and do not like the idea when your shoulder might only be neeeded when its bad news. Why would your shoulder become useless when its a good one? Why suddenly there are so many other shoulders to cry on when its the happy tears.

But in the end, you just have to do it, sbb kalo tak buat, you wont make peace with ur heart.Yang penting you know u've been a good friend, then you'll be satisfied dan samaada org tu nak jadi sebaik yang cuba kamu jadi Wallahualam.

rienmiel said...

to kak jamie:

yeah...that's true...
your words are so sensible, sis..
thanks :)